Langsung ke konten utama

BERTUMBUH MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS



Di dalam kehidupan, kita mengalami satu pertumbuhan dari yang dahulunya bayi terus bertumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Di dalam kehidupan kerohanian pun ada bentuk pertumbuhan yang dapat kita lihat. Rohani anak-anak ataukah telah bertumbuh menjadi rohani yang dewasa. Ketika pertama kali kita mengenal Kristus, Tuhan yang adalah Raja, kerohanian kita bisa di sebut kerohanian anak-anak sehingga segala hal yang diberikan oleh Tuhan kepada kita masih lembut. Seiring berjalannya waktu dengan semakin kita mengenal pribadi Tuhan yang begitu dahsyat kerohanian kita pun semakin bertumbuh dewasa. Diposisi ini, makanan yang Tuhan berikan buat kita bukan lagi bubur dan tidak lagi lembek tetapi sudah semakin keras teksturnya, karena Tuhan ingin kita bukan menjadi anak-anak gampang tetapi menjadi satu pribadi yang tangguh dan kokoh di dalamNya untuk siap menyongsong kedatangannya yang kedua kali.

Pribadi lepas pribadi kita akan menilai diri kita sendiri, bagaimanakah pertumbuhan rohani kita saat ini. Tuhan sangat merindukan anak-anakNya semakin hari semakin bertumbuh dewasa dan menjadi serupa dengan pribadinya. Pertumbuhan tidak terjadi dengan sendirinya, ada proses dan bagian yang terlibat dalam pertumbuhan ini. Di dalam Kolase 2 : 6-7 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. ada tiga hal yang menjadi dasar  untuk pertumbuhan rohani kita yaitu:
1.    Akar
Peranan akar untuk satu pertumbuhan sangatlah penting, yaitu menopang, mencari air dan zat makanan dan mengalirkannya. Akar adalah dasar. Pertumbuhan yang baik akan terjadi jika kita memiliki akar/dasar yang kuat. Dan di dalam firmannya, dikatakan bahwa kita harus berakar di dalam DIA, tetap di dalamnya, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, tetapi teguh di dalam Tuhan. Akar yang kita miliki akan semakin kuat dan semakin kokoh seiring dengan kedekatan kita dengan pribadi Tuhan. Bangun terus hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan maka kita akan semakin berakar di dalam Dia, semakin dalam kita mengenal Tuhan maka semakin dalam dan kuat akar kita di dalam Dia.
2.    Dibangun di atas Dia
Selain berakar di dalamnya, Tuhan ingin agar kita juga dibangun di atas Dia. Pondasi atau dasar dari pertumbuhan itu adalah Tuhan sendiri. Allah adalah pribadi  yang telah membentuk kita dan dari semula Dia telah menetapkan suatu rancangan yang sempurna atas kehidupan kita yaitu kita menjadi serupa dengan Kristus. Dan rancangan ini akan terjadi jika setiap kita dibangun diatas Tuhan. Roma 8 : 29-30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Kerinduan Kristus adalah menjadikan semua bangsa menjadi miliknya, dengan dibangun diatas Dia, kita tahu bahwa Tuhan punya panggilan atas hidup kita, pahami panggilan Tuhan, responi dan kita akan menjadi berkat bagi setiap orang dan kita mampu menyaksikan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa sehingga setiap orang yang mengenal kita, mengenal Tuhan yang ada di dalam kita dan kita percaya hal ini akan berjalan dengan pasti bahwa seluruh dunia boleh mengenal Tuhan dan menjadi penyembah-penyembahNya.
3.    Melimpah dengan ucapan syukur.
Di keseharian kita, biarlah ucapan syukur menjadi suatu ciri khas yang didapati di dalam kita. kehidupan kita tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita, tetapi dengan menggerutu atau mengeluh tidak akan membuat kita semakin kuat tetapi semakin lemah dan lelah, karena perkataan keluh kesah kita semakin nyata terjadi di diri kita. Tetapi jika kita belajar untuk selalu setia mengucapkan syukur atas apapun yang terjadi atau yang Tuhan ijinkan harus kita hadapi, maka Tuhan sendiri, ALLAH SUMBER KEKUATAN yang akan menambahkan kekuatan di dalam kita sehingga kita akan mampu tegak berdiri menghadapi semua dan kitalah yang disebut pemenang, bahkan LEBIH DARI PEMENANG.

Menjadi serupa dengan Kristus tidak berarti kita kehilangan jati diri/kepribadian tetapi yang mengalami perubahan adalah karakter kita. Pribadi adalah kita seutuhnya, kepribadian adalah keunikan, ciri khas dan karakter lebih terkait dengan pertumbuhan kedewasaan. Jenis-jenis karakter telah dijelaskan di dalam Matius 5 dan buah-buah roh. Karakter ini yang ingin Tuhan kembangkan dan diubahkan semakin hari-semakin seperti Kristus. Pertumbuhan karakter ini tidak bisa kita lakukan seorang diri, karena kita tidak akan mampu, kita butuh Roh Kudus, yang adalah Roh Tuhan itu sendiri yang akan memampukan, menguatkan kita untuk bertumbuh ke arah DIA. Langkah yang harus kita ambil adalah bertindak lebih dulu atau berbicara tentang iman dan komitmen kita untuk bertumbuh  dan kerja sama Roh Allah akan membuat pertumbuhan ini berjalan ke arah Kristus.
Efesus 4 : 22-24 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Tiga hal yang harus kita lakukan untuk menjadi serupa dengan Kristus:
1.    Menanggalkan manusia lama (ayat 22)
2.    Diperbaharui dalam roh dan kebenaran (ayat 23)
3.    Mengenakan manusia baru dengan karakter Kristus (ayat 24)

Kebanyakan dari kita ingin segala yang instan, tetapi pertumbuhan ini tidak berjalan cepat atau instan, karena segala sesuatu yang instan tidak dapat bertahan lama. Pertumbuhan untuk serupa dengan Kristus adalah proses progresif dan bertahap dari hari ke hari yang sangat tergantung akan kedekatan yang kita bangun dengan pribadi Kristus itu sendiri, jika hari ini kita gagal maka maju lagi, jika jatuh kita bangun lagi dan terus melanjutkan proses ini. Jangan pernah menyerah karena kita disebut pemenang bukan karena kita tidak pernah gagal tetapi kita disebut pemenang karena kita selalu bangkit dan bangkit kembali dan meneruskan sampai finis. Pertumbuhan ini pun bergerak di segala hal (Efesus 4:15) tidak dibatasi akan hal rohani saja, tetapi segala aspek kehidupan kita. Dan proses ini berlangsung sepanjang hidup kita sampai Tuhan datang untuk yang kedua kalinya dan didapati olehNya bahwa pertumbuhan kita telah MAKSIMAL dihadapanNya, yaitu kita telah menjadi serupa dengan Kristus Yesus.
10 aspek yang harus bertumbuh didalam kita.
1.    Pengetahuan tentang Tuhan (Kolase 1 : 10)
Pengetahuan tentang Tuhan dibangun melalui Saat Teduh, membaca Firman Tuhan, mengikuti KOM, SOM mendengar Firman Tuhan ketika beribadah, mel`lui radio, buku dll. Pengetahuan tentang Tuhan akan terus bertambah ketika kita melekat di dalam DIA
2.    Pengaruh (II kor 2 : 15; 3:2)
Kita adalah  surat pujian yang berbau harum, apakah orang-orang di sekitar kita mendapati bau harum ketika dekat dengan kita ataukah bau busuk yang keluar dari setiap perkataan kita. Pengaruh yang membawa kebaikan lah yang harus melekat dan menjadi ciri kehidupan kita.
3.    Material (Amsal 13 : 11)
Tuhan memberkati kita secara rohani dan juga memberkati kita akan materi. Alami pertumbuhan dalam materi dengan cara yang berkenan di hadapan Tuhan. Bukan melalui kelicikan atau tipu daya tetapi dengan kerja keras dan kejujuran, maka Tuhan akan membuat pertumbuhan itu terus berlangsung dalam kehidupan kita.
4.    Suka Cita (Yes 29 : 19)
Kita memang tidak tinggal di dalam dunia yang ideal, dimana masih banyak hal yang mengecewakan, menyakitkan dll tetapi ini tidak pernah menjadi alasan SUKACITA kita hilang, karena SUKACITA kita berasal dari Tuhan yang tidak pernah terpengaruh oleh apapun.
5.    Iman (II Tes 1 : 3)
Iman yang teguh di dalam Tuhan apapun keadaan yang harus kita hadapi, kita tetap percaya dan semakin percaya berdiri teguh dalam iman kita kepadaNya bahwa DIA Allah yang sama yang selalu menepati janjinya, yang telah merancangkan segala hal yang baik bagi kehidupan kita, dan memberikan masa depan yang penuh harapan.
6.    Kasih akan orang lain (I Tes 3 : 12)
Kasih kita kepada saudara, sahabat, teman dan setiap orang harus mengalami pertumbuhan. Kepedulian kita satu dengan yang lain ditandai dengan tindakan kita. Kasih itu tidak mencari keburukan orang lain dan membicarakannya tetapi menegor dan berharap perubahan yang lebih baik.
7.    Kesatuan (Efesus 2 : 21)
Kesatuan dalam gereja Tuhan terus dibangun, tidak ada lagi sakit hati antara satu dengan yang lain. Permasalahan atau perbedaan besar yang ada dianggap kecil, dan yang kecil menjadi tidak ada.
8.    Kebijaksanaan ( Lukas 2 : 52a)
Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
9.    Persaudaraan (Lukas 2 : 52b)
Jika pertanyaan Apakah Tuhan mengasihi kita?? jawaban itu pasti YA Tuhan mengasihi. Tetapi apakah kita yakin jika pertanyaannya adalah Apakah kawan kita mengasihi kita??. Biarlah kita terus mengalami pertumbuhan dalam persaudaraan satu dengan yang lain.
10. Kasih karunia ( II Petrus 3:18)

Alami pertumbuhan di dalam Tuhan dengan berakar kuat di dalam Dia, dibangun diatas Dia dan menjadi serupa dengan DIA.

Tuhan Yesus Memberkati

Disharingkan oleh Ibu Rosianti Lim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancangan-Ku bukan Rancangan-mu; Jalan-mu bukan Jalan-Ku

Setiap pengalaman yang Tuhan berikan, setiap orang yang Dia taruh dalam hidup kita adalah persiapan sempurna untuk masa depan yang hanya bisa Dia lihat. Corrie Ten Boom Setiap kita pasti memiliki rencana atas masa depan, dan dijamin 100% pastilah rencana kita susun adalah rencana yang baik dan sempurna (“menurut kita”). Tetapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang kita mau. Apa yang telah kita rencanakan dengan baik (“sekali lagi menurut kita”), ternyata terkadang tidak berjalan dengan seperti yang kita mau. Saya pun demikian, dari kecil sampai dengan saat ini (29 tahun, tulisan ini saya tulis di tahun 2009), mempunyai banyak impian dan bagaimana cara untuk mencapainya. Tidak ada sedikitpun masuk dalam rencana saya untuk melewati jalan yang berkerikil, berbelok-belok ataupun tikungan tajam. Yang saya bayangkan semua jalan yang akan saya lewati mulus seperti jalan tol. Saya juga berdoa atas semua impian saya dan berharap (terkadang memaksa sih!!) Tuhan menyetujui semua rencana ...

Thanks Jesus, 5 tahun pernikahan kami

Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Matius 19 :5-6 Semua karena kasih karunia, semua karena kemurahan Tuhan, semua karena pimpinan-Nya. Jika bukan Tuhan yang memimpin setiap langkah hidup pernikahan kami, entah bagaimana kami mampu melewati hari-hari itu. Dia, Yesus yang mendidik kami untuk menjadi pasangan hidup yang saling disempurnakan satu dengan yang lain, kami tidak sempurna, karena itu kami dipersatukan, untuk saling melengkapi, menutupi, menyempurnakan apa yang telah Tuhan karuniakan pada pribadi kami J . Aku bersyukur, aku punya Tuhan yang luar biasa, bersyukur akan kesabaran-Nya, akan kasih-Nya, akan kesetiaan-Nya dan akan didikan-Nya yang membuat hari-hari pernikahan kami dipenuhi oleh kasih-Nya yang mengikat kasih kami berd...

Harta Rohani Dalam Bejana Tanah

2 Korintus 4 : 1-16 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemu...