Langsung ke konten utama

Thanks Jesus, 5 tahun pernikahan kami


Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Matius 19 :5-6

Semua karena kasih karunia, semua karena kemurahan Tuhan, semua karena pimpinan-Nya. Jika bukan Tuhan yang memimpin setiap langkah hidup pernikahan kami, entah bagaimana kami mampu melewati hari-hari itu. Dia, Yesus yang mendidik kami untuk menjadi pasangan hidup yang saling disempurnakan satu dengan yang lain, kami tidak sempurna, karena itu kami dipersatukan, untuk saling melengkapi, menutupi, menyempurnakan apa yang telah Tuhan karuniakan pada pribadi kami J.

Aku bersyukur, aku punya Tuhan yang luar biasa, bersyukur akan kesabaran-Nya, akan kasih-Nya, akan kesetiaan-Nya dan akan didikan-Nya yang membuat hari-hari pernikahan kami dipenuhi oleh kasih-Nya yang mengikat kasih kami berdua. Aku tahu, jika hanya dengan kekuatan cinta manusia, pernikahan kami tidak akan mampu bertahan atas segala perbedaan yang ada pada diri kami. Aku tahu, jika hanya mengandalkan kekuatan cinta kami, kami tidak akan mampu menjembatani dan menemukan jalan keluar atas setiap permasalahan kami. Engkau Tuhan yang kami sembah, yang kami puja itulah yang menjadi kekuatan cinta kasih kami. Terima kasih Tuhan Yesus, telah menyatukan kami dalam hidup pernikahan dan tidak pernah meninggalkan kami mengarungi hari-hari pernikahan kami.

Lima tahun sudah kami menjalani hidup pernikahan bersama dengan Engkau sebagai Nahkoda, Bapa, Gembala, Raja, dan Tuhan yang menentukan ke mana arah dan langkah pernikahan kami. Yang kami minta kepada-Mu saat ini, teruslah bersama kami membimbing, mengarahkan, mendidik, membentuk kami untuk menjalani hari-hari pernikahan kami selanjutnya sampai kami mencapai apa yang menjadi panggilan hidup pernikahan kami yang sesuai dengan kehendak dan rancangan-MU. Thank You Lord JESUS, YOU ARE EVERYTHING IN OUR LIFE.

Lima tahun sudah aku dan suamiku mengarungi hidup pernikahan ini, tepatnya tanggal 10 Juli 2007. Lima tahun yang luar biasa buat saya secara pribadi. Melihat begitu banyak perbedaan dalam pribadi kami, kami tidak menyangka kalau kami akan mampu melewati hari-hari itu tanpa banyak keributan. Aku tahu ini semua karena kasih karunia-Mu. Because of Your Grace My Jesus.

Aku ingat, awal perkenalan kami adalah suatu kebetulan, tetapi kembali tidak ada kebetulan dalam Tuhan. Setiap hari yang aku, suamiku, dan kita lalui, semuanya telah dirancangkan-Nya. Aku percaya, perkenalan yang tidak sengaja ini, yang menyatukan kami dalam hidup pernikahan adalah rancangan Allah bagi kami. Perkenalan yang cukup singkat, yaitu kurang dari 1 tahun dan jarak yang jauh selama masa pacaran tidak dapat menggagalkan rancangan-Nya untuk kami. Ketika itu aku di Surabaya dan suamiku masih di Sumbawa. Komunikasi kami lebih banyak melalui media e-mail dan sesekali telepon (karena belum ada pulsa murah kala itu). Selama masa pacaran pertemuan kami hanya sekitar 10 kali. Ada temanku yang bilang, “Kamu berani ya, memutuskan menikah hanya dengan pertemuan yang minimalis begitu.” Yang aku tahu, aku berdoa dan berpuasa untuk pernikahan ini. Yang aku minta cuma satu, “Ya Tuhan, berilah aku suami yang takut akan Engkau dan yang akan membawaku semakin dekat kepada-MU, jika memang ini yang dari-MU permudah rencana pernikahan kami.” Dan itu yang Tuhan tunjukkan kepada kami. Ada beberapa rintangan dalam persiapan pernikahan dan melalui rintangan itu, Tuhan pertegas bahwa Ia yang akan mempersatukan kami dengan mujizat-mujizat yang luar biasa yang akan memenuhi hidup pernikahan kami.

Kami adalah dua pribadi yang berbeda. Aku seorang yang rame, ceroboh, aktif, penuh semangat dan spontan. Suamiku seorang yang cenderung pendiam, teliti, kalem, penuh pertimbangan. Kesukaan kami akan makanan pun sangat berbeda. Kesukaan kami akan permainan juga berbeda, aku senang permainan yang yang mengandalkan kecepatan, suamiku senang dengan yang penuh ketelitian dan kesabaran. Dengan banyaknya perbedaan yang ada, maka yang menjadi landasan kami dalam melanjutkan hubungan kami adalah adanya kesamaan dalam pola berfikir, visi, cara pandang kami dalam menghadapi masalah dan menyongsong masa depan dan iman kami kepada Tuhan Yesus. Tuhan sungguh tahu siapa orang yang terbaik bagi aku dan suamiku, dan juga bagi kita semua.

Aku selalu tertawa setiap kali mengingat awal perjumpaan kami (pertemuan secara fisik) yang pertama kami. Teringat akan komentarnya, “Ini cewek model apa ya kok sok akrab sekali”. Dan sepanjang pertemuan itu, aku lebih mendominasi pembicaraan. Suamiku berkata seperti sedang mendengarkan penyiar radio, dan suamiku mendengar dengan penuh perhatian J. Dengan modelnya yang kalem, dia bisa menyukai orang yang seperti diriku, yang rame. Katanya, “Aku seneng sama orang yang rame karena aku tidak bisa rame.”. Ajaib Tuhan itu, di tengah segala perbedaan yang kami miliki, Dia membuat kami saling nyaman dengan kondisi itu.

Ketika hendak menikah, ada satu komentar temanku yang cukup mengganggu pikiranku, katanya, “Aduh hati-hati ya setelah menikah itu tidak sama dengan bayangan, aku saja setelah satu tahun pernikahan pengen cerai dari suamiku, dia nggak sama dengan waktu pacaran”. WOW… ini yang pacarannya lama dan ketemu setiap hari, bagaimana dengan aku ya!! Sempat khawatir juga, dan berpikir masak sih bener begitu, terus kenapa semua orang begitu ingin menikah jika seperti itu kenyataannya. Aku hanya berdoa, Tuhan jika ini pasangan yang terbaik dari Engkau, aku percaya Engkau pula yang akan menjadikan pernikahan ini sempurna buat kami.

Memang benar, pernikahan itu tidak semudah ketika kita menjalani masa pacaran. Pertemuan setiap waktu sepanjang hari akan memperlihatkan bagaimana pribadi dan karakter kita sesungguhnya. Puji Tuhan, jika Tuhan yang pilihkan bagi kita maka itu tidak akan salah. Bagiku kepribadian suamiku tetap sama seperti ketika aku mengenalnya selama masa pacaran. Demikian juga aku menurut suamiku. Tidak ada topeng yang menutupi kepribadian dan karanter kami selama pacaran, sehingga polemik untuk permasalahan ini tidak ada.

Awal pernikahan kami bukanlah hal yang mudah untuk kami jalani. Hidup terpisah dan hanya bisa bertemu di akhir pekan harus kami lalui selama 7 bulan. Sampai Tuhan menunjukkan mujizat-Nya bagi kami. Bukan hanya pekerjaan baru yang memungkinkan kami untuk bertemu setiap hari, bonus tempat tinggal yang saya rindukan, yaitu rumah dengan taman yang besar pun Tuhan berikan. Ini adalah hadiah yang Tuhan berikan pada ulang tahun pernikahan kami yang pertama. GOD is so GOOD. Semua akan diberikan-Nya pada waktu yang terbaik.

Kerinduan kami akan keturunan secepatnya tidak semudah bayangan kami. Memang aku sempat hamil pada 1,5 bulan di awal pernikahan kami tetapi aku mengalami keguguran, padahal harapan kami untuk memiliki keturunan secepatnya begitu menggebu, sempat terpikir apa maunya Tuhan ini, “Sudah di beri kok diambil lagi”, Puji Tuhan suamiku terus menguatkan aku, bahwa rencana Tuhan itu pasti luar biasa. Tujuh bulan sejak keguguran mujizat Tuhan dinyatakan, aku hamil. Kehamilan inipun tidak mudah bagiku, kondisi kandungan yang tidak terlalu kuat memaksaku untuk tidak boleh terlalu aktif. Bahkan aku sempat mengalami pendarahan ketika memasuki usia kandungan 3 bulan. Luar biasa khawatir ketika itu, bagaimana kalau kami kehilangan bayi ini. Puji Tuhan, kami saling menguatkan untuk tegar menerima segala keputusan Tuhan. Puji nama Tuhan, bayi kami selamat dan akhirnya kami diberikan biji mata-Nya, kekasih hati-Nya, Putri kecil kami, Nessia Shalom Setradiharja (arti : mujizat Tuhan yang membawa damai sejahtera) untuk dipercayakan dalam hidup pernikahan kami. Menjadikan kami orang tua yang akan mendidiknya dengan hikmat Tuhan untuk memenuhi panggilan yang Tuhan kehendaki dalam hidupnya. Itulah hadiah yang Tuhan berikan memasuki usia pernikahan kami yang kedua.

Memasuki tahun pernikahan ke tiga, semua semakin disempurnakan dan diperlengkapai oleh Tuhan, baik secara kepribadian maupun karakter kami berdua. Tuhan tahu, semakin bertambahnya usia pernikahan kebanyakan orang akan semakin berkurang cinta kasih antara pasangan. Ini yang terus dilimpahkan kepada kami, yaitu kasih-Nya yang mendasari cinta kasih kami, yang mengikat begitu kuat, sehingga kami selalu dapat melihat kelebihan-kelebihan dari pasangan kami dan menutupi kekurangan – kekurangan pasangan kami dan memenuhi hari-hari pernikahan kami dengan ucapan syukur, bahwa inilah pasangan yang terbaik yang Tuhan berikan dalam hidup kami. Berkat secara materi yang luar biasa Tuhan berikan dalam pernikahan kami, kredit rumah kami yang seharusnya berlangsung 15 tahun terlunasi di tahun kedua dan bonus tambahan yang Tuhan berikan, mobil yang kami rindukan pun disediakannya bagi kami.

Ulang tahun pernikahan ke empat kami rayakan di Bangkok, Thailand. Luar biasa, sebab tidak pernah terpikir oleh kami akan hal ini. Semua karena kemurahan dan kemurahan Tuhan. Awal tahun 2011 suami ditugaskan oleh kantor selama 1 tahun di Bangkok, Thailand. Kalau Tuhan punya mau, maka semua akan dikerjakan-Nya sampai selesai. Syarat yang seharusnya hanya untuk suamiku saja diizinkan Tuhan untuk kami sekeluarga. Aku dan putri kecilku ikut dan mengalami rencana Tuhan yang luar biasa di Bangkok. Di sana kehidupan pernikahan kami semakin disempurnakan, demikian juga hubungan pribadi kami dengan Tuhan. Dan bonus yang luar biasa, kami memiliki sahabat-sahabat terkasih dalam Kristus Yesus yang sungguh memiliki ikatan kasih yang luar biasa. Terima kasih buat sahabat-sahabat BIC Bangkok yang memberi kami banyak pelajaran tentang kasih secara nyata, kiranya Kasih Tuhan semakin melimpah atas kalian semua (miss you so much). Ada begitu banyak berkat yang Tuhan sediakan untuk kami nikmati sepanjang tahun pernikahan kami di Bangkok, bukan hanya materi tetapi berkat rohani yang membuka mata kami untuk memandang jauh kedepan akan panggilan kami sebagai satu keluarga yang dibangun di atas Yesus Kristus.

Dan inilah tahun ke lima pernikahan kami, pengalaman hidup bersama dan berjalan dalam kasih kemurahan Tuhan yang melimpah disepanjang usia pernikahan kami, inilah yang memampukan kami untuk melihat begitu besar rencana yang akan Tuhan kerjakan dan akan digenapi dalam hidup kami. Pagi ini ketika aku membuka mataku, dan melihat suamiku terkasih yang tidur disampingku dan putri kecilku yang tidur begitu lelap, aku bersyukur, sungguh-sungguh bersyukur karena beroleh kasih dan kemurahan Tuhan untuk tetap dapat menikmati kebersamaan ini. Bagaimana pemeliharaan, campur tangan-Nya yang memenuhi hari-hari kami, sungguh kami sangat bersyukur. Tidak ada Allah yang akan memegang kendali hidup pernikahan kami selain Engkau Tuhanku, YESUS KRISTUS. Bersama-Mu kami tahu bahwa hari-hari hidup pernikahan kami ke depan akan semakin disempurnakan baik untuk hubungan cinta kasih kami sebagai suami istri,  hubungan kasih kami dengan putri kecil kami, terlebih lagi hubungan kami dengan Engkau, Tuhan dan Allah kami. Rencana besar-Mu atas hidup pernikahan kami akan menuju penggenapan yang sempurna, mengajar kami hidup percaya dan berpengharapan kepada-Mu bahwa Engkau akan menjadikan kami keluarga yang lebih dari pemenang, menjadikan keluarga kami berkat bagi banyak jiwa dan setia sampai akhir penggenapan rencana-Mu bagi kami.

Rasanya tidak cukup ucapan syukur ini untuk menggambarkan betapa kami sungguh sangat bersyukur memiliki Allah yang seperti Engkau dalam hidup pribadi dan pernikahan kami. We love You JESUS.

Note :
Terima kasih untuk suamiku, yang telah menjadi suami yang terbaik bagiku. Pengertianmu yang sungguh besar atas pribadiku, yang menjadikanku pasangan yang duduk sepadan dengan engkau dengan melibatkanku dalam setiap keputusan rumah tangga kita, menjadi suami yang mendukungku atas panggilanku dan karirku, yang memberikan kekuatan untukku ketika aku lemah dan goyah. I LOVE YOU SO MUCH.. J
My Pray :
MY LORD JESUS,
Mampukanlah aku menjadi seorang istri yang menjadikan suamiku bangga dan bahagia
Berilah aku hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-MU bukan sekedar cintaku
Berilah Roh-Mu yang lembut sehingga kecantikanku berasal dari-Mu bukan dari luar diriku
Berilah aku tangan-Mu sehingga aku selalu mampu berdoa buatnya  
Berilah aku mata-Mu sehingga aku melihat banyak hal baik dalam dirinya, bukan hal buruk saja
Berilah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata bijak-Mu dan pemberi semangat sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari
Berilah aku bibir-Mu sehingga aku dapat tersenyum kepadanya setiap pagi
Dan akhirnya, Tuhan Yesus, teruslah menjadi Tuhan, Raja, Bapa, Gembala, Panglima perang, Sahabat dalam menjalani hidup Rumah tangga kami ditahun-tahun mendatang, sempurnakan aku dan suamiku menjadi pasangan yang memenuhi panggilan-MU baik bagi keluargaku, bagi kotaku, bagi negeriku dan juga bagi bangsa-bangsa.
Dalam nama Tuhan Yesus, AMIN
 TUHAN YESUS MEMBERKATI
TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancangan-Ku bukan Rancangan-mu; Jalan-mu bukan Jalan-Ku

Setiap pengalaman yang Tuhan berikan, setiap orang yang Dia taruh dalam hidup kita adalah persiapan sempurna untuk masa depan yang hanya bisa Dia lihat. Corrie Ten Boom Setiap kita pasti memiliki rencana atas masa depan, dan dijamin 100% pastilah rencana kita susun adalah rencana yang baik dan sempurna (“menurut kita”). Tetapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang kita mau. Apa yang telah kita rencanakan dengan baik (“sekali lagi menurut kita”), ternyata terkadang tidak berjalan dengan seperti yang kita mau. Saya pun demikian, dari kecil sampai dengan saat ini (29 tahun, tulisan ini saya tulis di tahun 2009), mempunyai banyak impian dan bagaimana cara untuk mencapainya. Tidak ada sedikitpun masuk dalam rencana saya untuk melewati jalan yang berkerikil, berbelok-belok ataupun tikungan tajam. Yang saya bayangkan semua jalan yang akan saya lewati mulus seperti jalan tol. Saya juga berdoa atas semua impian saya dan berharap (terkadang memaksa sih!!) Tuhan menyetujui semua rencana ...

Harta Rohani Dalam Bejana Tanah

2 Korintus 4 : 1-16 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemu...