Langsung ke konten utama

Anakku yang Hilang...Hati Bapa


Puji nama Tuhan dan segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.
Satu pengalaman dan pengertian yang Tuhan berikan buat saya secara pribadi dan saya rindu men-sharing-kan ini agar boleh menjadi berkat buat banyak orang.

Lukas 15: 11-32

Hari senin pagi, saya dan anak saya, Sasha (2 tahun) berencana akan turun ke lantai bawah apartment tempat saya tinggal (lantai F). Kami berdua menuju lift (ada 4 lift) dan saya telah menekan tombol turun. Ketika lift sedang dalam perjalanan naik ke tempat saya, tiba- tiba saya teringat kalau saya belum membawa bekal kue untuknya. Kemudian saya ajak anak saya "ayo  ikut mami ambil makan" tapi saya tidak memperhatikan apakah dia mengikuti saya atau tidak, karena biasanya dia akan mengikuti ke mana saja saya bergerak. 

Saya masuk dalam kamar tidak lama, hanya sekitar 2 menit dan ketika saya berbalik, betapa kagetnya saya,  putriku tidak ada di dekat saya. Langsung saja saya panggil namanya berulang ulang sambil berlari menuju lift.  Saya tahu, ketika lift itu telah sampai di lantai saya dan terbuka Sasha memilih masuk dan tidak mengikuti saya. Lift itu otomatis tertutup kembali dan ketika ada seseorang yang menekan tombol maka lift itu pun turun menuju lantai yang memerlukannya.

Seketika itu juga hati saya rasanya ada yang hilang. Tapi ketika itu saya tidak terlalu panik, malahan saya mendapat pengertian dari Tuhan atas kejadian itu, “ Ini juga yang sering terjadi pada anak-anak-Ku. Ketika engkau berjalan bersama-Ku, ada saat dimana engkau tidak mendengarkan suara-Ku, entah karena sesuatu yang begitu menarik perhatianmu ataupun karena engkau merasa telah bisa menentukan hidupmu sendiri. Engkau tidak lagi fokus kepada Aku, pandanganmu teralihkan dari diri-Ku.. Dan ketika Aku berkata, ayo belok ke kanan, engkau tidak mendengar dan tetap berjalan lurus atau mungkin bahkan berbelok ke kiri. Ketika aku melihat bahwa engkau, anak yang aku kasihi tidak ada di dekat-Ku, hati-Ku pun terasa sakit, sedih. Aku juga berteriak memanggil namamu, karena aku pun berharap bahwa kau mendengar suara-Ku dan menoleh dan kemudian berbalik kepada-Ku.”

Hal yang saya lakukan selanjutnya adalah segera menekan tombol lift, tetapi saya tidak segera masuk dan turun, tetapi saya tetap berada di luar untuk mengamati pergerakan lift yang membawa anak saya. Lift itu turun ke lantai 22 (saya di lt. 29), agak lama berhenti disana, saya tahu kalau ada orang yang juga masuk dalam lift itu. Saya masih melakukan pengamatan, akan turun ke lantai berapa lift itu, dan saya pun akan segera menyusul ke sana. Kembali Tuhan berikan saya pengertian, “Aku juga melakukan hal itu, ketika engkau hilang dari pandangan-Ku, aku tahu ke mana engkau pergi, dan aku mengamati dengan seksama pergerakanmu agar Aku tahu langkah apa yang akan aku ambil untuk membawamu kembali dalam jalan-Ku.”

Setelah tahu ke lantai berapa (lantai F), saya langsung masuk dalam lift dan turun menuju lantai itu. Ketika pintu itu terbuka, saya mendapati putri kecilku masih berada di dalam lift dan ada seorang bapak yang sedang membujuknya untuk keluar dari lift itu. Bapak itu akan membawanya ke front office, untuk ditanyakan anak siapa ini. Ketika saya keluar dari lift, bapak itu langsung tahu bahwa saya mamanya. Saya langsung gendong dan memeluknya, sambil mengucapkan terima kasih kepada bapak itu. Pengertian Tuhan kembali mengalir, "Itulah perasaanku ketika Aku mendapati kembali anak-Ku yang terhilang. Rasa bahagia yang luar biasa besarnya sehingga Aku tidak memperhatikan apakah engkau dalam kondisi kotor atau tidak aku akan memeluk mu dan membawamu kembali masuk dalam jalan-Ku. Karena Aku mengasihimu.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia….LUKAS 15:20

Tuhan juga memberikan pengertian yang lain kepada saya, sebagai pihak putri saya. “Anakmu ketika di dalam lift tidak berani menekan tombol apapun, padahal jika bersama denganmu, ia berani menekan tombol paling bawah yaitu P2 dan P3 (parkiran mobil), ketika itu ia hanya mengikuti pergerakan lift dan orang yang membawanya. Dan ketika dirayu untuk keluar, ia tidak mau, ia hanya menunggumu di dalam lift karena dia percaya pasti kamu akan menjemputnya.” Demikian juga kita, adakalanya kita keluar dari jalur Tuhan, dan iblis senang sekali akan hal itu. Tetapi iblis tidak punya kuasa penuh atas kita, yang ia lakukan hanyalah merayu dan menarik kita agar kita melakukan sesuatu yang semakin membawa kita semakin jauh keluar dari jalurnya Tuhan. Asalkan kita tidak ikut aktif dalam pergerakan yang iblis lakukan, kita tetap berdoa dan berharap Tuhan segera datang menemukan kita. Kita akan kembali dalam pelukan Tuhan dalam waktu yang tidak lama.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya….I PETRUS 5:8

Tetapi jika kita aktif dan mengikuti pergerakan iblis, seperti halnya putri saya jika dia menekan tombol lift di lantai paling bawah yaitu parkiran mobil, saya akan lebih lama menemukannya dan juga ada banyak hal yang membahayakan nyawanya yang mungkin dapat terjadi.

Tetap fokus dan arahkan pandangan kita kepada hanya kepada Tuhan. Ikuti rancangan Tuhan atas kehidupan kita. Jangan pernah melakukan sesuatu tanpa ada Tuhan dan tanpa persetujuan-Nya.

Inilah pengertian yang Tuhan tambahkan dalam kehidupan saya, dan ini semakin membuat saya mengerti bahwa Tuhan merindukan kembali anak-anaknya yang mulai undur dari kehidupan-Nya. Untuk itu marilah kita sebagai saudara seiman di dalam Tuhan agar kita saling mengingatkan dan mendoakan terkhusus bagi saudara-saudara seiman kita yang mengalami kemunduran di dalam Tuhan.


Tuhan Yesus Memberkati.

Salam kasih dalam Kristus Yesus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancangan-Ku bukan Rancangan-mu; Jalan-mu bukan Jalan-Ku

Setiap pengalaman yang Tuhan berikan, setiap orang yang Dia taruh dalam hidup kita adalah persiapan sempurna untuk masa depan yang hanya bisa Dia lihat. Corrie Ten Boom Setiap kita pasti memiliki rencana atas masa depan, dan dijamin 100% pastilah rencana kita susun adalah rencana yang baik dan sempurna (“menurut kita”). Tetapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang kita mau. Apa yang telah kita rencanakan dengan baik (“sekali lagi menurut kita”), ternyata terkadang tidak berjalan dengan seperti yang kita mau. Saya pun demikian, dari kecil sampai dengan saat ini (29 tahun, tulisan ini saya tulis di tahun 2009), mempunyai banyak impian dan bagaimana cara untuk mencapainya. Tidak ada sedikitpun masuk dalam rencana saya untuk melewati jalan yang berkerikil, berbelok-belok ataupun tikungan tajam. Yang saya bayangkan semua jalan yang akan saya lewati mulus seperti jalan tol. Saya juga berdoa atas semua impian saya dan berharap (terkadang memaksa sih!!) Tuhan menyetujui semua rencana ...

Thanks Jesus, 5 tahun pernikahan kami

Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Matius 19 :5-6 Semua karena kasih karunia, semua karena kemurahan Tuhan, semua karena pimpinan-Nya. Jika bukan Tuhan yang memimpin setiap langkah hidup pernikahan kami, entah bagaimana kami mampu melewati hari-hari itu. Dia, Yesus yang mendidik kami untuk menjadi pasangan hidup yang saling disempurnakan satu dengan yang lain, kami tidak sempurna, karena itu kami dipersatukan, untuk saling melengkapi, menutupi, menyempurnakan apa yang telah Tuhan karuniakan pada pribadi kami J . Aku bersyukur, aku punya Tuhan yang luar biasa, bersyukur akan kesabaran-Nya, akan kasih-Nya, akan kesetiaan-Nya dan akan didikan-Nya yang membuat hari-hari pernikahan kami dipenuhi oleh kasih-Nya yang mengikat kasih kami berd...

Harta Rohani Dalam Bejana Tanah

2 Korintus 4 : 1-16 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemu...